Pengamat politik Agusta Surya Buana menilai Pilwako Batam 2024 merupakan perhelatan menarik dan pertarungan sesungguhnya antara Walikota Haji Muhammad Rudi (HMR) melawan wakilnya Amsakar Ahmad. Pemenang dari pertarungan itu bisa dipastikan merupakan figur yang diakui kerjanya oleh rakyat Kota Batam.
Kenapa justru yang bertarung adalah Walikota melawan Wakil Walikota? Karena ini menyangkut klaim siapa yang bekerja selama ini. Jika yang berjibaku kerja keras selama masa jabatan adalah HMR tapi yang mendapat nama harum justru Amsakar, maka dipastikan ada masalah di situ.
“Masalahnya adalah ada yang klaim-klaim. Cukup jelas sebenarnya yang kerja itu HMR. Dia kerja, kerja, kerja. Tapi Amsakar malah memanfaatkan kerja HMR untuk pencitraan dirinya. Gamblangnya HMR yang kerja, Amsakar yang klaim kerja HMR,” demikian ujarnya kepada media, Kamis (28/03).
Ia menambahkan, wakil itu tidak punya kewenangan, jika walikota tidak menugaskan. Tugas wakil itu membantu walikota. Menariknya dalam konteks Kota Batam, walikota juga merangkap Kepala BP Batam sementara wakil walikota bukan wakil kepala BP. Jadi sangat jelas jika Kota Batam semakin maju dan ciamik ini merupakan kerja keras pemko Batam di bawah kendali dan kepemimpinan walikota HMR dan kerja keras BP Batam di bawah kepemimpinan Kepala BP Batam HMR.
Agusta melihat di Pilwako Batam ini keberhasilan HMR diklaim oleh Amsakar. Dia mengaku sebagai penerus estafeta HMR. Namun ternyata HMR lebih percaya kepada Wagub Kepri Marlin Agustina. Intinya HMR karena kecintaannya pada Kota Batam, ingin walikota mendatang adalah yang benar-benar bisa meneruskan dan melanjutkan program yang sudah, sedang dan akan dikerjakan. Batam akan menjadi Kota Baru yang modern, kota bisnis, kota wisata dan kota budaya, kota yang bersanding dengan Singapura.